Senin, 01 November 2010

Vasektomi

Vasectomy
Vasectomy adalah suatu tindakan pengikatan vas deferens yaitu mengeluarkan buluh dengan tindakan pembedahan istimewa pada vas deferens untuk menghambat pertemuan sperma dengan ovum pada hewan betina sehingga tidak terjadi fertilisasi (Jamilah, 2001).

Newman (2002) menyatakan bahwa vasectomy adalah pengangkatan ductus deferens, atau sebagian darinya secara bedah dilakukan untuk menghasilkan infertilitas. Cross-V; vasektomi yang dilakukan dengan memotong vas deferens kanan dan kiri kemudian bagian bawah masing-masing potongan (bagian yang masih melekat pada epididimis) saling diikat, teknik ini mencegah rekanalisasi sambil masih memungkinkan rekontruksi bedah.
Dalam metode yang lebih baru, vasektomi dapat dilakukan dengan cara tanpa pembedahan. Dengan metode ini, dokter hanya meraba saluran vas deferens di bawah kulit skrotum dan menahannya dengan sebuah penjepit kecil. Lalu sebuah alat khusus dipakai untuk membuat sebuah tusukan pada kulit skrotum dan memperlebarnya sehingga saluran vas deferens terlihat dan dapat dipotong serta diikat. Prosedur ini menghasilkan perdarahan yang sangat sedikit dan tidak diperlukan jahitan pada bekas luka tusukan yang dapat sembuh secara cepat dengan sendirinya (Anonimous, 2006).
Namun, metode vasektomi yang terbaru dikembangkan dengan cara benar-benar tidak menghasilkan pendarahan. Untuk menentukan lokasi vas deferens diraba di bawah kulit skrotum lalu dengan menggunakan sebuah penjepit plastik khusus, vas deferens ditahan agar tetap pada tempatnya di dalam lipatan kulit. Pada penjepit plastik itu tertanam sebuah transducer plastik melengkung yang menghasilkan gelombang suara ultra sebesar 5 watt. Bentuk transducer yang melengkung agar fokus gelombang suara ultra tersebut tertuju pada saluran vas deferens yang berada beberapa milimeter di bawah permukaan kulit. Tembakan denyut gelombang suara ultra yang selama 20 hingga 50 detik itu memanaskan vas deferens hingga 500C. Tembakan itu mematikan sel-sel di dalam dinding saluran yang kemudian membekukan dan menyumbat saluran (Anonimous, 2006).
Pada pemeliharaan hewan pejantan vasektomi menghambat kesuburan hewan jantan. Vasektomi ini kurang dianjurkan karena hewan akan aktif, agresif dan proses urinasi tetap berlangsung, produksi hormonal tetap berlangsung karena dihasilkan oleh sel-sel leydig’s tidak memberikan perubahan yang berarti akibat vasektomi (Fossum, 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar